Tepatnya tanggal 12 April 2016, diselenggarakan pelatihan teknisi RO (reverse osmosis) di distrik Navigasi Kelas I Makasar. Kegiatan yang dilakukan meliputi penjelasan dasar cara kerja reverse osmosis hingga pengamatan langsung di lapangan.
Perwakilan dari Disnav Banjarmasin ada empat orang, kami berangkat dari Banjarmasin tanggal 11 April 2016. waktu tempuh dari Banjarmasin ke Makasar sekitar satu jam.
Dari pesawat terlihat Pulau Samber gelap yang elok.
Tiba di Makasar sekitar jam 14.00 wita. setelah berkumpul di hotel, sorenya diajak keliling kota Makasar.
Dari pesawat terlihat Pulau Samber gelap yang elok.
Tiba di Makasar sekitar jam 14.00 wita. setelah berkumpul di hotel, sorenya diajak keliling kota Makasar.
Tempat pertama adalah Benteng Rotterdam. Di depannya ada sebuah patung Sultan Hasanuddin dengan menunggang kuda. di sebelah kirinya ada sebuah gerbang masuk. Kami disambut oleh seorang pemandu wisata. banyak yang diceritakan olehnya, tetepi saya mendengarkan hanya sekilas lalu. salah satu cerita yang saya ingat, benteng itu dulunya terletak di pinggir pantai. Karena pengarus abrasi, akhirnya benteng menjauh sekitar 500 meter dari pinggir pantai. Benteng rotterdam dulunya adalah benteng suku bugis sebagai pertahanan. Namun setelah Belanda berhasil mendudukinya, benteng berubah nama menjadi rotterdam. Jika dilihat dari atas, benteng itu terlihat seperti penyu yang menghadap ke laut. Tidak begitu banyak foto-foto yang saya ambil. Namun ada beberapa foto yang sekedar iseng jepret sana jepret sini.
Setelah jalan jalan melewati ruang tahanan, tibalah di bagian tengah. Tampak sedang diadakan latihan tarian tradisional. uniknya tarian itu dimainkan oleh anak-anak, dengan seorang pelatih.
Cukup ramai sekali suasana di sana, padahal bukan hari libur.
Waktu sudah semakin sore, kami melanjutkan perjalanan menuju mesjid apung yang terletak di deretan siring pantai Losari. Setelah magrib, langsung menuju Restoran Ratu Bakar. 1-2 Jam kemudian kembali ke hotel. Tidurzzzz.
Kamis. Setelah sarapan langsung menuju Kantor Disnav Makasar. Naik bus pariwisata bersama rombongan dari 5 Disnav, yaitu Pontianak, Tarakan, Samarinda, Bitung, dan Kendari.
Tiba di Kantor Disnav, kami disambut hangat oleh rekan-rekan dari Disnav Makasar.
Sebelum melakukan teori, acara dibuka oleh Kadisnav Makassar Bapak Supardi. Beberapa hal yang dijelaskan oleh Pak Kadisnav antara lain, pemanfaatan Reverse Osmosis sangat berguna di lingkungan menara suar. Selain untuk memenuhi kebutuhan air minum untuk penjaganya, juga dapat digunakan untuk masyarakat sekitar. Dari 17 unit instalasi menara suar di Wilayah Kerja Disnav Makasar, sudah terpasang RO di 10 unit menara suar.
Disnav Makasar juga mendukung pemerintah dalam program pemasaran wisata. Diantaranya dengan mengoptimalkan fungsi menara suar, juga dengan penambahan sbnp seiring dengan pengembangan pelabuhan. Direncanakan akan dibangun sebanyak 22 unit ramsu di tahun 2017.
Bapak Kadisnav juga mengharapkan peran aktif dari masing-masing distrik navigasi untuk selalu berkoordinir satu sama lain, sehingga dapat saling bertukar informasi dan perkembangan teknologi. Saling bertukar pikiran sehingga dapat meningkatkan fungsi dan kinerja masing-masing disnav.
Sesi selanjutnya adalah pemeparan teori RO oleh PT Anugerah Mitra Gemilang mengenai standar operasional prosedurnya. Bagi saya masih kurang memahami RO karena memang belum pernah menggunakan. Tapi prinsip dasar sebuah alat pastinya ada tiga unsur penting. Diawali oelh masukan - proses - keluaran. Untuk lebih jelasnya, selanjutnya dilakukan praktek lapangan langsung ke lokasi menara suar. Tempat yang terdekat adalah Menara Suar Kodingaren Lompo.
Perjalan pun dimulai. Kami menggunakan kapal speed boat dan KN. B120. Waktu tempuh menuju Pulau Kodingaren kurang lebih 2 jam.
Suasana di Pulau Kodingaren terkesan sepi siang itu. Mungkin karena siang yang cerah, banyak penduduk yang beristirahat di rumah. Bentuk rumah penduduk terlihat seperti rumah adat suku bugis pada umumnya. Rumah panggung dengan tiang tinggi. Seperti halnya kampung nelayan di pesisir pantai selatan Kalimantan, suasana kampung nelayan Pulau Kodingareng dipenuhi pasir putih yang mengisi jalan jalan kampung. Mata pencaharian pada umumnya nelayan dan pedagang. Hanya sedikit orang yang bekerja di pemerintahan.
tidak salah jika Pulau Kodingareng dijadikan tempat wisata, karena pantainya yang bagus, pasir putih dan airnya yang jernih.
Setelah tiba di menara Suar Kodingareng, kami disambut oleh Kepala Pos Mensu, juga beberapa pegawai lain beserta keluarga. Ditambah lagi ibu-ibu di sekitar menara suar. Suasana sangat ramai sekali, semacam pesta pantai dadakan. Kami disuguhi beberapa kue tradisional -saya lupa namanya apa- yang memiliki rasa yang khas.
Setelah acara makan siang, lanjut pengarahan operasional alat RO. Dari struktur awal, sumber air, proses, hingga hasil air keluaran. Dijelaskan juga cara mengoperasikan alat, mulai dari tahapan awal, hingga penanganan maintenance.
ini kue apa ya?
tabung penyaring pasir dan lumpur
sumber air
fresh water flushing filter
spare part untuk penggantian saringan pasir dan oli
peralatan genset untuk power plant
Selesai materi, lanjut kembali ke Kantor Disnav Makasar.
______________________________________________________________
terima kasih kepada:
Bapak Kadisnav Kelas I Makasar
Tim Direktorat Kenavigasian
Rekan-rekan Disnav Makasar, Disnav Bitung, Disnav Kendari, Disnav Tarakan, Disnav Samarinda, Disnav Pontianak.
rekan-rekan PT Anugerah Mitra Gemilang.
0 comments:
Post a Comment